Kapan Kegiatan Ma`had Al-Jami`ah Dimulai? Begini Penjelasan Direktur!
Kapan Kegiatan Ma`had Al-Jami`ah Dimulai? Begini Penjelasan Direktur!
Pada saat pandemi, mahasantri tidak berdomisili di Ma'had Al-Jami'ah UIN KHAS Jember, sehingga kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara virtual melalui platform zoom atau google meet atau whatshapp. Kegiatan seperti itu telah berjalan kurang lebih dua tahun.
Seiring dengan mengurangnya jumlah pasien covid 19. Pemerintah memberikan izin sebagian lembaga pendidikan untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara terbatas. Dalam hal ini, Prof. Dr. Miftah Arifin selaku wakil rektor bagian akademik memberikan instruksi kepada seluruh dosen dan pegawai saat upacara pada 17 September 2021 untuk dilakukan Perkuliahan Tatap Muka Terbatas (PTMT) di UIN KHAS Jember pada bulan Oktober.
Adapun kegiatan pembelajaran di Ma'had Al-Jami'ah UIN KHAS Jember belum bisa ditentukan dan masih persiapan. Hal itu sebagaimana hasil wawancara dengan Kiai Fathor Rahman, Direktur Ma'had Al-Jami’ah. Beliau menjelaskan bahwa jadwal pembelajaran tatap muka di Ma'had belum bisa ditentukan karena masih menunggu kebijakan dari pimpinan universitas. Proses pembelajaran secara tatap muka di ma'had juga lebih ketat dibandingkan dengan PTMT di universitas karena mahasantri akan tinggal selama 24 jam di Ma'had.
“Ma’had belum bisa menentukan jadwal untuk pembelajaran secara tatap muka. Kami masih berkoordinasi dengan pimpinan dalam hal ini. Banyak hal yang harus dipersipkan untuk masuknya mahasantri ke Ma’had, dan itu akan lebih ketat, karena mahasantri akan bertempat tinggal di ma’had selama 24 jam”. Jelasya.
Di lain pihak, Gus Fathoni, salah satu murobbi ma’had juga menambahkan bahwa terdapat 400 mahasantri yang sudah diterima di Ma’had Al-Jami’ah. Adapun jadwal mahasantri untuk masuk di ma’had dan kegiatan seperti ta’lim diniyah dan BTQ akan diumumkan secara resmi di web ma’had dan sosial media.
“Ada 400 mahasantri yang sudah diterima di Ma’had Al-Jami’ah. Adapun jadwal mahasantri masuk di ma’had dan kegiatan seperti ta’lim diniyah dan BTQ akan diumumkan secara resmi di web ma’had dan sosial media,” tambahnya.
Kiai Fathor Rahman juga menegaskan bahwa akan ada persyaratan untuk mahasantri yang akan masuk di ma’had, seperti harus vaksin dua kali dan untuk mahasantri yang berasal dari daerah level dua di atas dua harus diswab dulu atau melakukan karantina mandiri.
Terkait dengan kesiapan ma’had dalam pembelajaran offline, kiai Fathor Rahman, juga menjelaskan bahwa pihak ma’had sudah menyiapkan kamar-kamar, infrastruktur protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan, termogan, dan hand sanitizer.
“Untuk persiapan pembelajaran offline, pihak ma’had sudah menyiapkan kamar-kamar, dan infrastruktur kesehatan seperti tempat cuci tangan, termogan, dan hand sanitizer,” jelasnya. (silfi&shdq)