Ma`had Al-Jami`ah UIN KHAS Jember Bersiap Menyambut Mahasantri Baru
Ma`had Al-Jami`ah UIN KHAS Jember Bersiap Menyambut Mahasantri Baru
Berdasarkan surat edaran Kemenag tentang pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, ma’had bersiap diri untuk menerima mahasantri baru. Kesiapan ini ditandai dengan lahirnya standard operating procedures (SOP) untuk mahasantri yang mukim di Ma’had Al-Jami’ah UIN KHAS Jember.
SOP ini akan menjadi acuan kegiatan yang akan dilaksanakan di ma’had. Hal ini dilakukan untuk menjaga kondisi ma’had agar tetap kondusif dan tidak menjadi cluster baru penyebaran Virus Covid-19.
Fathor Rahman, Direktur Ma’had al-Jami’ah UIN KHAS Jember, pada Rabu 13 oktober 2021 menyampaikan bahwa santri yang masuk ma’had harus sehat.
“Ketika mahasantri masuk, mereka harus benar-benar dalam kondisi sehat dan negatif covid-19,” ungkapnya.
Maka dari itu, Ma’had Al-Jami’ah mensyaratkan calon mahasantri memenuhi ketentuan sebagai berikut.
- Mendapatkan persetujuan dari orang tua/ wali.
- Negatif Covid-19 yang ditunjukkan dengan surat hasil swab/rapid antigen dari klinik UIN KHAS Jember.
- Minimal telah melakukan Vaksin 1.
- Wajib mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
Sementara itu, untuk menunjang kesiapan, fasilitas dan sarana prasarana mulai dibenahi. Kebersihan kamar, aula, kamar mandi, ketersediaan air, rencana kegiatan ta’lim ma’hadi dan ta’lim afkar dipersiapkan secara detail.
Melihat dari keseriusan ma’had mempersiapkan kehadiran mahasantri, memilih tinggal dan bermukim di ma’had adalah pilihan yang tepat. Selain mendapatkan pemahaman agama yang intensif , mahasantri juga tidak perlu memikirkan mahalnya biaya yang akan dibebankan. Hal itu karena Ma’had Al-Jami’ah tidak memungut biaya.
Selain itu, menariknya, mahasiswa baru yang tinggal di ma’had diwacanakan akan memiliki sertifikat lulus ujian BTQ dan PPI setelah lulus dari ma’had. Sertifikat ini akan menjadi salah satu syarat untuk PKL di masing-masing fakultas . (Rika & Shdq)