Mengagungkan Perintah Salat, Ma`had Al-Jami`ah Memperingati Isra` Mi`raj
Mengagungkan Perintah Salat, Ma’had Al-Jami’ah Memperingati Isra’ Mi’raj
Ma’had Al-Jami’ah UIN KHAS Jember menggelar acara Khotmil Qur’an dan peringatan Isra’ Mi’raj pada Kamis, 18 Maret 2021 bagda magrib. Kegiatan ini diadakan di Aula Blok Saifuddin Zauhri Selatan dan dihadiri para pengelolah ma’had beserta Wakil Rektor bagian Kemahasiswaan, Dr. Hepni, S.Ag., M.M., dan K.H. Madini Farouq, S.Sos, pengasuh Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin Jember, sebagai penceramah.
Karena masih dalam masa pandemi, acara dikemas secara live streaming Youtube dengan chanel Ma’had Al-Jami’ah IAIN Jember. Dengan demikian, mahasantri dan masyarakat umum tetap bisa mengikuti acara secara virtual.
Kiai Fathorrahman, Direktur Ma’had Al-Jami’ah, menuturkan bahwasanya kegiatan Khotmil Qur’an merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap bulan bersamaan dengan kegiatan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), dan saat ini, yaitu bersamaan dengan peringatan Isra’ Mi’raj.
“Kegiatan Khotmil Qur’an adalah kegiatan rutin setiap bulan yang diadakan bersamaan dengan kegiatan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), dan saat ini, kita juga memperingati Isra’ Mi’raj. Semoga semua yang berpartisipasi dapat mengambil ibrah dari peristiwa Isra’ Mi’raj,” ungkapnya saat memberikan sambutan.
Di lain pihak, Dr. Hepni, S.Ag., M.M. dalam sambutannya menjelaskan bahwa Ma’had Al-Jami’ah merupakan jantung institut yang tidak hanya bertanggung jawab dalam hal intelektualitas, namun yang paling penting adalah moralitas dan spiritualitas.
“Sebagiamana kita ketahui, ma’had adalah jantung institut yang tidak hanya bertanggung jawab dalam segi intelektualitas saja, tapi yang terpenting adalah sisi moralitas dan spiritualitas. Semoga mahasantri dan masyarakat umum yang mengikuti acara ini mampu mengambil pelajaran dari peristiwa Isra’ Mi’raj, khususnya dari latar yang melatar belakangi peristiwa ini, yang nantinya akan disampaikan oleh penceramah,” tegasnya.
Adapun materi ceramah yang disampaikan oleh K.H. Madini Farouq, S.Sos dalam acara ini yaitu ada tiga poin. Pertama adalah kesabaran, sebagaimana halnya peristiwa isra’ mi’raj yang dilatarbelakangi kedukaan Rasulullah saat ditinggal orang-orang terkasihnya, yaitu Abu Thalib, paman beliau, dan Sayyidah Khadijah, istri beliau. Maka, Isra’ Mi’raj merupakan salah satu peristiwa yang diantara tujuannya adalah menghibur Rasullah di kala duka. Kedua, kesombongan. Sombong adalah sifat yang tidak patut ada pada diri manusia. Peristiwa Isra’ Mi’raj merupakan peristiwa luar biasa, tidak cukup dinalar dengan akal, tapi butuh keimanan dan ketakwaan untuk mempercayainya. Dengan adanya peristiwa yang luar biasa ini, maka kita harus sadar diri bahwa ada Allah yang mahakuasa. Jadi, kita tidak patut bersombong atas sedikit kemampuan yang kita miliki. Ketiga, perintah salat dalam Isra’ Mi’raj adalah langsung dari Allah kepada Nabi Muhammad Saw. tanpa melalui malaikat jibril. Maka, salat adalah kewajiban yang utama, as-shalatu mi’raj al-mu’minin, salat adalah mi’raj orang-orang yang beriman, dan kita harus menjalankannya secara disiplin. (Sil/Sh)