Ujian Akhir Ma`had Sebagai Evaluasi Program Secara Menyeluruh
Ujian Akhir Ma’had (UAM) yang dilaksanakan pada hari selasa hingga rabu tanggal 7-8 juni 2022 diikuti oleh seratus sembilan puluh tiga (193) mahasantri Ma’had al-Jami’ah UIN KHAS Jember.
UAM ini meliputi 4 aspek penilaian yaitu;
- Aspek mambaca al-Qur’an
- Aspek menulis al-Qur’an
- Aspek menghafal surat-surat pendek dan do’a harian
- Aspek praktik ibadah
Sebagaimana yang disampaikan oleh Dr. KH. Amin Fadlillah, S.Q., M.A. selaku koordinator bidang Ta’lim di Ma’had al-Jami’ah ketika diwawancarai oleh tim.
“Melalui UAM diharapkan adanya bank data, Sehingga bisa dijadikan alat evaluasi kedepannya. Apa yang akan kita lakukan. Selain itu, dari bank data ini juga bisa dipetakan mana mahasantri yang memiliki keunggulan sesuai dengan 4 aspek penting yang diuji yaitu membaca al-Qur'an, menulis al-Qur’an, praktik ibadah, dan hafalan”.tutur beliau.
Selain sebagai bank data, Dr. KH. Amin Fadlillah, S.Q., M.A juga menyampaikan bahwa tujuan utama diselenggarakan UAM ini adalah sebagai evaluasi menyeluruh terkait program Ma’had. Terutama pada kurikulum BTQ (Baca Tulis Qur’an) dan PPI (Praktik Pengamalan Ibadah).
“Kita ingin UAM ini menjadi evaluasi menyeluruh terkait program yang ada di ma’had. Ma’had di desain untuk pembinaan dan penguatan materi yang ada pada kurikulum BTQ dan PPI. Jadi harapannya Ujian BTQ dan PPI yang diselenggarakan oleh kampus sebagai salah satu persyaratan KKN, dapat dilalui dengan mudah oleh mahasantri” jelasnya.
Sebagaimana di lembaga pendidikan pada umumnya, setelah santri menyelesaikan Ujian Akhir dan dinyatakan telah tamat belajar di Ma’had, maka mahasantri akan mendapatkan sertifikat atau tanda bahwasanya mahasantri tersebut telah tamat belajar di Ma’had selama satu periode.
Disamping itu, pihaknya juga masih mengupayakan agar UAM yang diikuti mahasantri Ma’had bisa dikonversi langsung sebagai Ujian BTQ dan PPI yang jika lulus, maka akan mendapatkan sertifikat yang juga berlaku sebagai salah satu syarat mengikuti KKN. Meskipun kiranya upaya tersebut belum bisa trealisasi pada tahun ini, namun kedepannya akan terus dikoordinasikan kepada pihak terkait.
“Kami masih mengupayakan anak-anak mahad yang mengikuti UAM ini, nanti bisa dikonversi langsung ke ujian BTQ dan PPI yang diselenggarakan oleh Kampus.Namun ika tidak terlaksana, mahasantri akan mendapat sertifikat atau tanda dari Mahad”. Tambahnya.(Rika)