Ziarah Kubra Sebagai Rangkaian Kegiatan Pembelajaran di Ma`had Al-Jami`ah UIN Khas Jember
Keluarga besar Ma`had Al-Jami`ah UIN Khas Jember melaksanakan ziarah kubra, yaitu kunjungan ke beberapa makam ulama di Jawa timur. Kegiatan ini terlaksana selama dua hari, dimulai dengan pemberangkatan pada Sabtu, 11 Juni 2022 pada pukul 15.00 WIB dan kembali lagi ke Ma’had pada 12 Juni 2022 pukul 01.00 WIB. Dalam kegiatan ini, panitia menyediakan 4 armada bus untuk mengakomodir peziarah.
Berdasarkan pantauan tim redaksi, lokasi tujuan ziarah kubra adalah beberapa makam ulama, yaitu K.H. Abdul Hamid di Pasuruan, K.H. Achmad Siddiq di Kediri, K.H. Bisri Syansuri di Denanyar Jombang, K.H. Hasyim Asy`ari di Tebuireng Jombang, K.H. Abdul Wahab Chasbullah di Tambakberas Jombang, dan Raden Rahmat atau Sunan Ampel di Surabaya.
Menurut penjelasan Kiai Hakim, Sekretaris Ma`had Al-Jami`ah, ziarah kubro ini merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran di Ma`had Al-Jami`ah UIN Khas Jember. Dalam rangka melaksanakan amanah yang dititipkan oleh Universitas kepada Ma`had tentang penguatan Ahlus Sunnah Wal Jama`ah yang mana diantara pilarnya adalah moderasi beragama dan penguatan pada Islam Nusantara, maka Ma`had mengadakan kajian Hujjah Risalah Ahlus Sunnah Wal Jama`ah, dimana dalam kajian tersebut, mahasantri diperkenalkan tokoh-tokoh pendiri NU, terutama K.H. Hasyim Asy`ari, K.H. Bisri Syansuri, dan K.H. Abdul Wahab Chasbullah.
“Kita tidak hanya memperkenalkanya secara verbal saja, tapi juga berusaha bisa berkunjung ke makam dan melihat atsar atau peninggalan-peninggalan beliau secara langsung. Peninggalan tersebut tidak hanya berupa religiusitas saja, tapi juga dalam bidang perkembangan ekonomi, dimana terdapat beberapa pasar baru di masing-masing sekitar lokasi makam”, jelasnya.
Selain itu, Kiai Hakim juga menjelaskan bahwa diantara tujuan dari ziarah kubro ini adalah untuk mempersambungkan sanad keilmuan. Dengan ini, mahasantri mengetahui bahwa mereka telah menimba ilmu dari pengasuh dan pengelola ma’had yang memiliki ketersambungan sanad keilmuan dengan beberapa kiai di pesantren Indonesia. Dan dengan kegiatan ziarah ini juga, mahasantri dapat menerapkan materi Praktik Pengalaman Ibadah (PPI) yang diajarkan selama di Ma’had.
“Mahasantri juga dapat menerapkan PPI yang diajarkan di Ma’had, mereka malaksanakan salat jama` taqdim dan ta`khir, membaca tahlil, dan berakhlak mulia saat berziarah” tambahnya.
Dan tidak kalah penting, dengan kegiatan ziarah ini, mahasantri tidak hanya mengetahui makam K.H. Achmad Siddiq yang menjadi nama Universitas Islam Negeri Jember, namun juga diharapkan mampu mengaplikasikan 4 pilar dari kiai inisiator penerimaan asas tunggal yang selalu disampikan rektor UIN Khas saat berpidato, diantaranya yaitu membaca Quran, salat berjama’ah, membaca selawat, dan jangan berbuat zalim kepada sesama.
“Mahasantri juga mengetahui bahwa KH. Achmad Siddiq merupakan konseptor trilogi ukhuwah, yaitu ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama muslim) ukhuwah wathaniyah (persaudaraan kebangsaan), dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan kemanusiaan). Dan diharapkan juga mahasantri tidak hanya bisa menghafal pilar-pilar dan konsep trilogi ukhuwah tersebut, namun juga dapat mengaplikasikannya dalam kegiatan ziarah ini dan dalam kehidupan sehari-hari” tambahya. (Silfi)